Friday, May 16, 2025

Gagak yang haus

Pada suatu hari yang terik di musim panas, seekor gagak sedang terbang di langit yang cerah. Hari itu sangat panas, dan gagak merasa kehausan setelah terbang jauh mencari makanan. Ia terus terbang dan terbang, tetapi tidak menemukan setetes air pun di bawah. Gagak mulai merasa sangat lelah dan hampir putus asa. "Aku harus menemukan air secepatnya, atau aku tidak akan bertahan hidup," pikirnya. Dengan sisa-sisa tenaganya, gagak terus mencari, berharap menemukan sedikit air untuk menghilangkan dahaganya. Setelah beberapa waktu, gagak melihat sebuah kendi di bawah pohon. Dengan penuh harapan, gagak segera terbang turun menuju kendi itu. "Mungkin ada air di dalamnya!" pikir gagak dengan penuh harap. Saat gagak mendekati kendi, ia mengintip ke dalamnya. Ternyata benar, ada sedikit air di dasar kendi. Namun, air itu sangat sedikit dan berada jauh di dasar kendi, sehingga paruh gagak tidak bisa mencapainya. Gagak mulai merasa sedih dan hampir menyerah. "Bagaimana aku bisa minum air ini? Aku terlalu haus untuk mencari sumber air lain," pikir gagak. Namun, gagak tidak menyerah begitu saja. Ia mulai berpikir keras untuk mencari cara agar bisa minum air itu. Setelah berpikir sejenak, gagak mendapatkan ide cemerlang. Ia melihat ada banyak kerikil kecil di sekitar kendi. Gagak segera mengambil satu kerikil dengan paruhnya dan menjatuhkannya ke dalam kendi. Kemudian ia mengambil kerikil kedua dan menjatuhkannya ke dalam kendi lagi. Gagak terus melakukan hal ini, memasukkan satu per satu kerikil ke dalam kendi. Setiap kali gagak memasukkan kerikil, air di dalam kendi semakin naik. Gagak merasa semakin bersemangat dan terus memasukkan kerikil tanpa henti. Akhirnya, setelah banyak kerikil dimasukkan, air di dalam kendi pun naik cukup tinggi hingga gagak bisa mencapainya dengan paruhnya. Dengan gembira, gagak meminum air itu sampai puas. Ia merasa sangat lega setelah minum, dan tubuhnya kembali bertenaga. Setelah beristirahat sejenak, gagak terbang kembali dengan penuh semangat, merasa bangga akan kecerdikannya.

No comments:

Post a Comment

Si parkit raja parakeet

Konon, di tengah hutan belantara Aceh, hiduplah sekawanan burung parakeet yang hidup damai, tenteram, dan makmur. Kawanan burung tersebut di...